Emas Antam & Logam Mulia, Manakah yang Lebih Cuan?

Emas Antam & Logam Mulia, Manakah yang Lebih Cuan?

Emas Antam & Logam Mulia – Investasi emas selalu menjadi pilihan yang menarik bagi banyak orang, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi. Namun, ketika berbicara tentang investasi emas di Indonesia, ada dua jenis emas yang paling populer: emas Antam dan logam mulia (LM). Keduanya menawarkan peluang keuntungan yang cukup menjanjikan, tetapi mana yang lebih cuan? Artikel ini akan membahas perbandingan antara investasi emas Antam dan logam mulia, sehingga anda bisa menentukan mana yang lebih sesuai dengan tujuan investasi anda.

Apa itu Emas Antam?

Emas Antam adalah produk emas batangan yang di produksi oleh PT (Aneka Tambang), sebuah perusahaan BUMN yang sudah lama beroperasi di industri tambang dan logam mulia. Emas Antam di kenal karena kualitasnya yang terjamin, memiliki sertifikat resmi, serta sudah tercatata di pasar internasional. Selain itu, emas ini umumnya di jual dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 gram hingga 1 kilogram, dengan harga yang mengikuti perkembangan harga emas dunia.

Keunggulan dari emas Antam adalah kepercayaan yang tinggi di pasar, karena kualitasnya yang sudah teruji dan standar internasional yang di terapkan pada proses produksinya. Emas Antam juga lebih mudah di jual kembali, baik di pegadaian, toko emas, atau bahkan secara online, karena sudah memiliki sertifikat yang menjamin keaslian dan kualitasnya.

Apa Itu Logam Mulia?

Logam mulia atau LM, adalah istilah umum untuk emas yang sudah di proses menjadi bentuk batangan atau koin dengan kadar kemurnian yang tinggi, biasanya 99,9%. Di Indonesia, produk LM sering kali di produksi oleh PT Antam, namun istilah “Logam Mulia” bisa mencakup berbagai merek lain yang ada di pasar.

Logam mulia umumnya di jual dalam bentuk batangan atau koin dengan berbagai ukuran. Seperti emas aneka tambang, LM juga sangat populer karena harganya yang stabil dan kemurnian tinggi. Namun ada beberapa merek LM yang juga di produksi oleh perusahan swasta, meskipun tidak semua merek memiliki sertifikat yang sama kuatnya seperti emas Antam.

Perbandingan Emas Antam dan Logam Mulia

1. Kualitas dan Keaslian

Baik emas aneka tambang maupun logam mulia memiliki kemurnian yang tinggi, dengan kadar 99,99%. Namun keunggulan emas Antam terletak pada sertifikat yang menyertai setiap produknya. Sertifikat ini memberikan jaminan keaslian yang dapat memudahkan proses jual beli, terutama jika anda ingin menjual kembali emas tersebut. Sementara itu, logam mulia dari merek selain Antam mungkin memerlukan proses verifikasi tambahan yang kadang memakan waktu lebih lama.

2. Harga dan Likuiditas

Harga emas, baik aneka tambang maupun logam mulia lainny, umumnya mengikuti harga pasar dunia. Namun, emas Antam seringkali di hargai sedikit lebih tinggi. Karena biaya produksi dan brand value yang sudah di kenal di Indonesia. Meskipun demikian, likuiditas emas Antam lebih tinggi, artinya anda akan lebih mudah menjualnya di pasar sekunder.

3. Keuntungan Jangka Panjang

Dalma investasi emas, keuntungan yang di harapakan datang dari kenaikan emas itu sendiri seiring berjalannya waktu. Baik emas aneka tambang maupun logam mulia umumnya mengalami kenaikan harga yang sebanding dengan inflasi dan permintaan pasar. Namun, dengan likuiditas yang lebih tinggi dan sertifikat yang jelas, emas Antam lebih unggul dalam kemudahan menjual kembali dan stabilitas harga.

Baca Juga: Kenali 5 Ciri-Ciri Investasi Bodong yang Harus Dihindari

Kenali 5 Ciri-Ciri Investasi Bodong yang Harus Dihindari

Kenali 5 Ciri-Ciri Investasi Bodong yang Harus Dihindari

Jenis Investasi Jangka Pendek – Ingin melakukan investasi namun masih ragu dan takut untuk memulai? Investasi jangka pendek bisa menjadi solusi yang tepat untuk memulai investasi. Dikenal dengan risiko relatif rendah dan tetap menghasilkan untung dalam waktu yang singkat, investasi jangka pendek cukup diminati oleh para investor pemula.

Terdapat berbagai jenis instrumen yang ada pada investasi jangka pendek ini, salah satunya yang terkenal adalah Reksa Dana Pasar Uang.

Selain reksa dana, masih banyak jenis investasi jangka pendek yang menguntungkan lainnya. Yuk, simak informasi selengkapnya pada artikel ini!

Apa Itu Investasi Jangka Pendek?

Investasi jangka pendek merupakan produk investasi dengan cara menyetorkan sejumlah dana untuk dikelola dalam jangka waktu singkat. Dana dan keuntungan dari investasi ini dapat dicairkan dalam kurun waktu yang relatif singkat. Periode investasi ini biasanya berlangsung hingga satu tahun.

Dana pada investasi ini ada yang bersifat pendapatan tetap (pendapatan tiap periode tertentu), atau dapat diperjualbelikan atau dicairkan. Oleh karena itu, investasi jangka pendek pun dapat dibilang banyak ragamnya dan tetap menghasilkan keuntungan yang cukup baik, khususnya untuk diversifikasi (strategi investasi dengan meletakan investasi pada berbagai jenis produk investasi untuk meminimalisir risiko investasi) portfolio investasimu.

Jenis Investasi Jangka Pendek

Berikut 3 jenis investasi jangka pendek yang bisa dijadikan pilihan untuk mendatangkan cuan, antara lain:

1. Deposito

Deposito merupakan produk tabungan di bank dengan menyetorkan dana selama periode tertentu dan dana akan cair pada tanggal jatuh tempo saja. Bunga dari deposito tersebut pun bersifat fix sampai jatuh tempo.

Selain itu, keamanan instrumen investasi jenis ini sangat terjamin karena di awasi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan jaminan simpanan hingga 2 miliar. Jadi, produk ini tetap menjadi pilihan investasi yang aman sekaligus menguntungkan.

Baca Juga : Pahami 7 Cara Berinvestasi dengan Benar dan Aman

2. Reksa Dana 

Reksa dana merupakan salah instrumen investasi dengan mengumpulkan dana kumpulan dari investor dan di kelola oleh manajer investasi agar memperoleh keuntungan bagi para Investor. Hal ini memudahkan para Investor tidak perlu memikirkan strategi dan cara mengelola dananya.

Jenis investasi reksa dana pun terbilang beragam. Untuk mengetahui jenis reksa dana mana yang cocok dengan profil investasimu, kamu perlu mengetahui profil risiko terlebih dahulu agar strateginya tepat. BCA menyediakan fitur Welma di myBCA bagi para nasabah untuk memudahkan investasi reksa dana, lho!

Untuk Investasi jangka pendek, produk Reksa Dana Pasar Uang menjadi unggulan karena dana investor di investasikan oleh Manajer Investasi pada Deposito dan Obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun, sehingga resikonya relatif rendah di bandingkan produk lainnya.

3. Surat Berharga Negara (SBN)

SBN adalah surat pernyataan utang yang di terbitkan oleh negara untuk investor dana. Investasi ini bisa di lakukan mulai dari 1 juta saja, lho! Selain itu, SBN di kenal cukup menguntungkan dan aman. Hal ini di karenakan negara yang menjamin pembayaran modal dan imbalannya dalam jangka waktu tertentu.

Hasil keuntungan dari pengelolaan modal akan di bayarkan oleh negara kepada investor dalam bentuk kupon. SBN terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) contohnya ORI dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), sehingga untuk kamu yang ingin berinvestasi obligasi yang sesuai dengan prinsip syariah, dapat berinvestasi dengan SBSN seperti contohnya Sukuk.

Manfaat Investasi Jangka Pendek

Banyak orang yang tertarik untuk melakukan investasi jangka pendek karena memiliki banyak keuntungan. Berikut manfaat yang akan kamu dapatkan ketika berinvestasi jenis ini, antara lain:

Return Lebih Cepat

Hasil pengembalian atau return dari investasi jangka pendek terbilang lebih cepat. Biasanya memakan waktu setahun atau bahkan bisa kurang dari periode tersebut. Dari keuntungan yang di hasilkan, ada pilihan untuk menginvestasikan kembali pada instrumen investasi yang sama agar dapat untung lebih besar.

Passive Income yang Fleksibel 

Banyak orang yang melakukan investasi jangka pendek untuk di jadikan passive income karena sifatnya yang fleksibel. Seperti reksa dana transaksi dan deposito bisa di lakukan di mana saja dengan fitur Welma di myBCA.

Tabungan untuk Kebutuhan Darurat

Melakukan investasi bisa menjadi solusi untuk memiliki tabungan untuk dana darurat. Investasi jangka pendek lebih mudah di cairkan dan risiko investasinya juga relatif lebih rendah sehingga bisa menjadi alternatif dana darurat.

Nah, itu dia jenis-jenis investasi jangka pendek yang bisa bikin tambah potensi cuan. Pastikan untuk mengetahui lebih dulu profil risiko investasi yang sesuai dengan tujuan investasi, ya.

Pahami 7 Cara Berinvestasi dengan Benar dan Aman

Pahami 7 Cara Berinvestasi dengan Benar dan Aman

Pahami 7 Cara Berinvestasi – Investasi menjadi langkah penting dalam mengelola keuangan, dan pemahaman yang baik akan memberikan dasar yang kuat untuk mengambil keputusan finansial yang cerdas. Dalam era keuangan modern, berinvestasi menjadi salah satu langkah bijak untuk mengelola keuangan secara lebih produktif. Meskipun menabung di bank bisa menjadi pilihan yang aman, penting juga untuk mulai mempertimbangkan opsi investasi yang lebih menguntungkan di masa depan.

Namun, berinvestasi tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Terdapat konsep dasar, hingga berbagai risiko yang harus dipahami, agar investasi dapat menjadi kegiatan yang menyehatkan finansial Anda. Jadi, sebelum kita membahas cara berinvestasi dengan benar dan aman, mari kita memahami konsep dasar dari investasi itu sendiri.

Apa itu Investasi?

Investasi adalah tindakan menempatkan uang atau modal dalam suatu instrumen atau proyek dengan harapan mendapatkan keuntungan pada masa yang akan datang. Ini melibatkan penempatan dana dengan harapan dapat meningkatkan nilai investasi tersebut, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Setiap investasi memiliki tingkat risiko yang terkait dengannya. Risiko ini melibatkan kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan. Namun, dengan risiko juga datang potensi keuntungan yang lebih besar.

Jenis Investasi yang Tersedia di Indonesia

Berinvestasi di Indonesia menawarkan sejumlah pilihan instrumen keuangan yang dapat di pilih sesuai dengan tujuan dan profil risiko investor. Berikut adalah beberapa jenis investasi yang umum digunakan di Indonesia:

1. Deposito Syariah

Deposito Syariah adalah produk tabungan berjangka yang dikelola sesuai dengan syariat Islam. Investasi ini memiliki prinsip yang mengutamakan keadilan dan transparansi dalam bertransaksi. Deposito Syariah memiliki pola simpanan yang sama dengan deposito konvensional. Deposito Syariah diperuntukkan bagi nasabah perorangan atau badan (non perorangan) dengan pilihan waktu penempatan berjangka 1, 3, 6 atau 12 bulan atau On Call (harian) pilihan 7, 14 dan 21 hari.

2. Reksa Dana

Reksa dana adalah instrumen investasi yang melibatkan pengumpulan dana dari sejumlah investor untuk di investasikan dalam berbagai portofolio seperti saham, sukuk, dan pasar uang. Manajer investasi yang ahli mengelola dana tersebut untuk mengoptimalkan hasil. Reksa dana cocok untuk investor dengan dana terbatas yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka.

3. Sukuk

Sukuk adalah surat utang yang di terbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Investor yang membeli sukuk menjadi kreditur dan menerima pembayaran bunga serta pengembalian pokok pada jangka waktu tertentu. sukuk memberikan pendapatan tetap dan cocok untuk mereka yang mencari pendapatan yang stabil.

4. Saham

Saham adalah kepemilikan dalam suatu perusahaan. Pemegang saham berpartisipasi dalam keuntungan perusahaan dan memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan. Investasi saham memiliki potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga melibatkan risiko pasar yang signifikan. Saham cocok untuk investor yang bersedia mengambil risiko untuk pertumbuhan modal.

5. Properti

Investasi dalam properti melibatkan kepemilikan atau pembelian properti dengan harapan nilai properti tersebut akan meningkat seiring waktu. Properti dapat mencakup rumah, apartemen, atau properti komersial. Investasi properti dapat memberikan pendapatan melalui penyewaan atau keuntungan melalui apresiasi nilai properti.

Baca Juga : Kenali Ciri Ciri Investasi Bodong yang Harus Dihindari

7 Cara Berinvestasi dengan Benar dan Aman

Berinvestasi dengan benar dan aman memerlukan perencanaan dan strategi yang matang. Berikut adalah langkah-langkah penting yang dapat di ambil untuk memastikan investasi Anda berjalan dengan baik:

1. Tentukan Tujuan Investasi

Langkah pertama dalam berinvestasi adalah menetapkan tujuan finansial yang jelas. Apakah Anda ingin mencapai pertumbuhan modal, mempersiapkan dana pensiun, atau mendapatkan penghasilan pasif? Dengan menentukan tujuan, Anda dapat memilih jenis investasi yang sesuai.

2. Pilih Jenis Investasi yang Tepat

Setiap jenis investasi memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda. Pilihlah jenis investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda. Apakah Anda lebih condong ke deposito yang aman atau saham yang memiliki potensi keuntungan tinggi?

3. Tentukan Jangka Waktu Investasi

Setiap investasi memiliki jangka waktu yang berbeda. Tentukan berapa lama Anda bersedia menanamkan modal dan kapan Anda membutuhkan hasil investasi. Selain itu Jangka waktu investasi akan memengaruhi jenis instrumen keuangan yang di pilih.

4. Tentukan Besarnya Dana yang Akan Di investasikan

Tetapkan jumlah dana yang siap Anda investasikan. Pastikan untuk menyesuaikan besaran dana dengan tujuan investasi dan toleransi risiko Anda. Selain itu Hindari menginvestasikan lebih dari yang dapat Anda tanggung.

5. Pilih Perusahaan Sekuritas atau Bank yang Tepat

Pilih perusahaan sekuritas atau bank yang memiliki reputasi baik dan di awasi oleh otoritas keuangan. Perusahaan tersebut harus memberikan pelayanan yang baik, memiliki transparansi, dan menawarkan berbagai instrumen investasi sesuai kebutuhan Anda.

6. Buka Rekening Efek atau Rekening Dana

Untuk berinvestasi di pasar modal, Anda perlu membuka rekening efek. Sedangkan untuk investasi dalam reksa dana, Anda akan membuka rekening dana melalui perusahaan manajer investasi. Proses ini memungkinkan Anda untuk melakukan transaksi investasi dengan mudah.

7. Mulai Investasi

Setelah langkah-langkah di atas di persiapkan, mulailah melakukan investasi sesuai dengan rencana yang telah Anda tetapkan. Selain itu Pemantauan secara rutin terhadap performa investasi akan membantu Anda mengambil keputusan yang tepat seiring berjalannya waktu.

Kenali Ciri Ciri Investasi Bodong yang Harus Dihindari

Kenali Ciri Ciri Investasi Bodong yang Harus Dihindari

Kenali Ciri Ciri Investasi Bodong – Investasi dalam bentuk reksa dana sedang populer di tengah masyarakat Indonesia saat ini. Berbagai produk reksa dana tersedia untuk dipilih sesuai profil risiko yang di miliki investor. Dengan keunggulan tersebut, tak salah jika masyarakat berbondong bondong untuk berinvestasi reksa dana. Animo masyarakat yang tinggi ternyata di manfaatkan pihak pihak tertentu untuk melakukan kejahatan. Jika tak berhati hati, investor bisa terjerumus ke dalam investasi bodong. Investasi bodong adalah investasi yang di lakukan pada bisnis yang tidak ada atau palsu, sehingga uang yang di tanamkan investor akan hilang begitu saja.

Biasanya, manajer investasi bodong akan berdalih investasi tersebut rugi karena perusahaannya merugi atau gagal. Nah, jika anda tidak ingin terjebak investasi bodong, yuk simak ciri ciri modus investasi bodong yang sebaiknya anda hindari.

Keuntungan Yang Tidak Masuk Akal

Sebelum anda melakukan investasi, biasanya manajer investasi akan memberikan gambaran return atau imbal balik dari investasi yang akan anda lakukan. Contohnya, jika anda berinvestasi Rp 10 juta, di janjikan rerutn sekitar 15% pertahun. Berarti dalam setahun anda bisa mendapatkan total Rp11,5 juta. Nah, investasi bodong biasanya menjanjikan return yang jumlahnya sangat besar, hingga puluhan kali. Contohnya, anda di janjikan imbal balik Rp500 juta dalam setahun hanya dengan investasi Rp10 juta. Keuntungan tersebut sudah tidak masuk akal mengingat umumnya rentang nilai return investasi tidak setinggi itu.

Baca Juga :6 Investasi yang Menguntungkan, Aman, dan Populer

Tidak Memiliki Izin yang Jelas

Setiap kegiatan di sektor keuangan, termasuk investasi, harus memiliki izin yang jelas. Di indonesia, lembaga yang mengawasi seluruh kegiatan tersebut adalah Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Setiap kegiatan investasi, harus mendapatkan izin dari OJK terlebih dahulu. Nah, investasi bodong tak memiliki izin karena investasi tersebut tidak mampu membuktikan keabsahan investasi pada OJK

Tidak Memiliki Prospektus yang Jelas dan Lengkap

Berbicara tentang investasi pada produk reksa dana, tentu tak bisa di lepaskan dari namanya prospektus. Secara garis besar, prospektus adalah dokumen yang memuat informasi lengkap tentang produk reksa dana yang di maksud. Anda bisa melihat tujuan investasi, kebijakan, batasan, manfaat, hingga risiko investasi yang akan anda lakukan di dalamnya. Tak ketinggalan informasi penting seperti siapa manajer investasi dan bagaimana track recordnya.

Sistem Pencarian Dana Tidak Clear

Investasi bodong pasti tidak memiliki sistem pencairan dana yang mudah dan jelas. Untuk mengetahui bagaimana pencairan dananya, anda bisa membacanya di prospektus. Karena itu, jika prospektus dan sistem pencairan dananya tidak jelas, sebaiknya berhati hati dan tidak melakukan investasi pada produk reksa dana tersebut.

Manajer Investasi Tidak Tersertifikasi

Ciri lain yang mungkin menunjukan kalau sebuah produk reksa dana yang di tawarkan adalah investasi bodong adalah manjer investasinya. Produk reksa dana yang aman memiliki manajer investasi yang telah tersertifikasi dan memiliki izin resmi dari OJK. Investasi bodong di pastikan tidak memiliki manajer investasi dengan sertifikasi demikian.

6 Investasi yang Menguntungkan, Aman, dan Populer

6 Investasi yang Menguntungkan, Aman, dan Populer

6 Investasi yang Menguntungkan – Dalam masa yang akan datang, investasi menjadi sebuah aktivitas finansial yang sangat menjanjikan. Investasi yang menguntungkan menjadi daya tarik utama mayoritas masyarakat untuk terjun ke dalam dunia investasi. Secara sederhana, investasi merupakan suatu kegiatan yang di lakukan oleh seseorang untuk mengupayakan penanaman modal dengan harapan memperoleh keuntungan di masa mendatang. Investasi dapat di lakuakn dengan memanfaatkan berbagai instrumen mulai dari investasi deposito, saham, obligasi, dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, semua orang menginginkan investasi yang menguntungkan demi meningkatkan kondisi finansial. Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi anda perlu memahami beberapa hal penting guna menyusun strategi investasi yang tepat agar terhindar dari kerugian. Masa mendatang menjadi salah satu tujuan penting sebelum anda memutuskan untuk melakukan investasi dan menghasilkan keuntungan. Memulai investasi sedari dini merupakan salah satu solusi yang tepat kerena dengan begitu anda akan memiliki kesempatan yang lebih besar dalam memperoleh keuntungan

Namun investasi tidak hanya sekedar keuntungan melainkan juga memiliki risiko kerugian yang dapat terjadi sewaktu waktu dan harus di waspadai. Oleh sebab itu, pastikan anda benar benar memilih instrumen investasi yang tepat dan dapat memberikan keuntungan

Jenis Jenis Investasi Yang Menguntungkan

Memilih instrumen yang sesuai dengan anda merupakan salah satu hal yang penting dalam melakukan investasi. Berikut adalah penjelasan terkait instrumen investasi yang menguntungkan dan cukup populer di Indonesia

1. Saham

Popularitas saham sebagai salah satu instrumen investasi yang menguntungakn memang tidak perlu di ragukan lagi. Bahkan hingga saat ini, saham masih menjadi pilihan banyak kalangan investor untuk menghasilkan keuntungan yang besar. Meskipun menghasilkan keuntungan yang besar, investasi yang satu ini memiliki profil risiko yang terbilang cukup tinggi jika di bandingkan instrumen lain seperti investasi deposito dan reksanda

Sebelum memutuskan untuk memilih instrumen investasi yang satu ini, pastikan anda sudah memahami semua unsur mengenai saham yang meliputi kesehatan operasional hingga laporan keungan perusahaan yang menjadi pilihan anda untuk berinvestasi guna menghindari segala resiko yang dapat terjadi sewaktu waktu

2. Obligasi

Investasi yang menguntungakn selanjutnya adalah obligasi yang menawarkan persentase keuntungan yang relatif stabil. Stabilitas yang di miliki oleh obligasi menjadikan instrumen investasi yang satu ini banyak menarik perhatian investor. Selain itu, profil risiko yang di tawarkan oleh investasi obligasi ini terbilang cukup terukur, sehingga memberikan rasa aman. Obligasi sendiri adalah salah satu instrumen investasi yang di keluarkan dalam bentuk surat pernyataan hutang.

Surat pernyataan hutang yang di jadikan obligasi tersebut di keluarkan atau di terbitkan oleh pemerintah atau korporasi. Selain itu, surat pernyataan hutang tersebut juga dapat di terbitkan oleh perseorangan. Meningkatkan potensi ekonomi dari pihak penerbit menjadi salah satu tujuan fundamental hadirnya obligasi.

Baca Juga : 4 Tips Memulai Investasi Saham bagi Pemula

3. Emas

Emas menjadi salah satu instrumen investasi yang paling banyak peminatnya. Hal ini di karenakan instrumen investasi yang satu ini mudah untuk di dapatkan. Investasi berupa emas juga menawarkan beberapa pilihan dalam berinvestasi. Ada dapat membeli dan berinvestasi emas berupa emas murni hingga perhiasan emas yang akan di simpan sebagai aset bernilai. Selain itu, emas juga dapat di jadikan investasi yang menguntungkan dengan menggunakan skema tabungan. Cara investasi dengan menabung emas sudah banyak di lakukan secara online dengan biaya yang relatif lebih terjangkau

Investasi emas menawarkan berbagai kelebihan, salah satu adalah nilai aset yang cenderung stabil serta memiliki risiko yang rendah. Kestabilan nilai yang di miliki instrumen ini menjadikan emas banyak dilirik oleh masyarakat sebagai sarana untuk berinvestasi.

4. Tahan dan Properti

Tak lengkap rasanya apabila tidak membahas tanah dan properti saat membahas investasi yang menguntungakn. Investasi tanah dan properti menjadi investasi yang paling banyak di minati oleh masyarakat Indonesia. Mayoritas masyarakat menggangap bahwa investasi properti dan tanah dapat menghasilkan keuntungan yang menjanjikan. Selain itu, instrumen investasi yang satu ini juga menawarkan risiko yang rendah sekaligus dapat di kelola dengan mudah

Jenis investasi tanah dan properti juga dapat di optimalisasi ke dalam jenis usaha properti guna meningkatkan potensi keuntugan finansial anda. Salah satu jenis usaha yang banyak di lakukan oleh masyarkat dengan memanfaatkan properti yakni dengan menyewakan properti itu sendiri.

5. Reksadana

Belakangan ini, investasi reksadana menjadi sangat populer. Hal ini di karenakan saat ini, masyarakat dapat dengan mudah melakukan investasi reksadana. Reksadana menawarkan kemudahan serta kenyamanan dalam melakukan investasi berkat munculnya peran manajer investasi. Manajer investasi akan membantu anda untuk mengelola aset investasi reksadana anda dalam memenuhi kebutuhan serta tujuan dari investasi anda. Sebagai investor yang menanamkan modal di reksadana anda hanya perlu menentukan jenis reksadana seperti apa yang sesuai dengan keinginan anda yagn kemudian akan mengarahkan transaksi tersebut kepada manajer investasi yang telah anda pilih

6. Investasi Deposito

Investasi deposito menjadi salah satu investasi yang menguntungkan, hal ini di karenakan investasi deposito menawarkan berbagai kelebihan di antaranya adalah suku bunga yang tinggi dengan profil risiko yang rendah. Keunggulan tersebut menjadikan investasi deposito banyak di minati oleh berbagai kalangan. Anda hanya perlu mendepositokan dana yang anda miliki dalam jangka waktu yang telah di sepakati dan mendapatkan keuntungan yang di peroleh dari suku bungan yang di berikan oleh pihak bank

Itu dia beberapa investasi yang menguntungkan yang dapat anda jadikan pertimbangan saat ingin berinvestasi. Untuk anda yang ingin berinvestasi dengan resiko yang rendah dapat memanfaatkan deposito, selain suku bunga yang tinggi, komunal yang sudah terdaftar di OJK dan di jamin oleh LPS.

4 Tips Memulai Investasi Saham bagi Pemula

4 Tips Memulai Investasi Saham bagi Pemula

4 Tips Memulai Investasi – Saham merupakan salah satu instrumen yang cukup memberikan keuntungan yang menggiurkan. Oleh karena itu, investasi saham di gemari oleh banyak orang termasuk generasi muda. Meskipun begitu, untuk mulai investasi saham ada sejumlah hal yang mesti di perhatikan oleh para investor. Mereka harus mengetahui saham mana saja yang memiliki potensi cukup menjanjikan di masa mendatang. Sayangnya, untuk menentukan hal tersebut tidaklah mudah. Sulitnya menentukan emiten yang tepat membuat tak sedikit orang mengurungkan niat untuk mulai melakukan investasi saham.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani menjelaskan sebelum melakukan investasi saham maka setiap investor sebaiknya membekali diri dengan pengetahuan dasar dalam berinvestasi di pasar modal. Seorang investor saham akan memperoleh keuntungan dengan dua cara berbeda yakni dividen dan capital gain. Ia menjelaskan ada sejumlah tips yang mesti di perhatikan oleh para investor pemula untuk mulai melakukan investasi saham.

1. Buka Rekening Untuk Memulai Investasi Saham

Memiliki rekening khusus untuk memulai investasi saham merupakan hal yang harus di lakukan. Sebab ketika memiliki rekening saham para investor akan dengan mudah melakukan jual beli saham. Chisty mengatakan ada banyak sekuritas yang menghadirkan layanan pembuka rekening saham. Perusahan sekuritas atau broker menjadi jembatan investor dan bursa efek di mana saham itu di beli dan di jual. Layanan tersebut sengaja di hadirkan untuk mempermudah masyarakat untuk mulai melakukan investasi saham.

Baca Juga : Mengenal Jenis Investasi dan Cara Berinvestasi untuk Pemula

Perusahaan sekuritas saat ini menawarkan berabgai kemudahan dan kenyamanan untuk para investor pasar modal untuk memulai melakukan investasi saham. Ajaib Sekuritas melalui aplikasi membuat investor dapat membuka rekening saham secara online dan bertransaksi tanpa kendala kapan dan dimana saja.

2. Pilih Saham Dengan Indeks Terbaik

Setelah memiliki rekening, ada sejumlah hal lain yang mesti di perhatikan saat berinvestasi saham yakni dengan memberi perhatian kepada indeks saham terbaik. Para investor bisa memiliki saham yang masuk ke dalam indeks saham terbaik seperti LQ-45, IDX-30, IDXG-30, IDXV-30 serta saham blue chip potensial lainnya. Merujuk pada data BEI, indeks LQ-45 kinerjanya naik 7,55%, IDX-30 terangkat 5,95%, IDXG-30 terbang 14,16%, sedangkan IDXV-30 meroket 20,76%. Bursa Efek Indonesia (BEI) senantiasa menghimpun dan melakukan update saham unggul berdasarkan masing masing kategori biasanya setiap enam bulan sekali. Saham unggulan merupakan saham dengan kapitalis pasar besar serta memiliki fundamental yang baik dari sisi kinerja di bandingkan seluruh saham yang ada di BEI.

3. Konsultasikan Portfolio Dengan Ahlinya

Langkah selanjutnya dalam memulai investasi saham yakni dengan mengkonsultasikan portfolio dengan ahlinya. Sebab dalam berinvestasi saham tidak hanya sebatas melakukan jual dan beli saja. Namun ada sejumlah ilmu investasi saham yang harus terus di pelajari oleh para investor. Para investor bisa mulai dengan belajar dari buku ekonomi yang mengulas dunia pasar modal, berdiskusi dengan ahli di seminar, hingga bertukar pengalaman dengan investor lainnya.

4. Lakukan Analisis Sebelum Berinvestasi Saham

Untuk mendapatkan hasil optimal dalam investasi saham, pastikan setiap investor untuk melakukan analisis teknikal dan fundamental. Chisty mengatakan analisis teknikal lebih banyak di gunakan untuk investor yang aktif berinteraksi di pasar modal atau untuk investasi dalam jangka pendek. Analisa tersebut membutuhkan data historis pergerakan harga saham, volume perdagangan, dan indikator pasar sebagai bahan pertimbangan membeli dan menjual saham.

Selain itu juga ada analisis fundamental yang mesti di pahami sebelum berinvestasi saham. Ia mengatakan analisis fundamental akan memperlihatkan kondisi ekonomi, industri secara keseluruhan, dan kondisi perusahaan. Teknin ini cenderung mempertimbangkan kinerja dan proyeksi perusahaan dalam memperkirakan harga saham.

Mengenal Jenis Investasi dan Cara Berinvestasi untuk Pemula

Mengenal Jenis Investasi dan Cara Berinvestasi untuk Pemula

Mengenal Jenis Investasi – Sebelum kita membahas lebih lanjut seputar jenis jenis investasi dan cara berinvestasi, ketahuilah bahwa investasi merupakan kegiatan penempatan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu, dengan tujuan mendapatkan penghasilan atau peningkatan nilai. Secara sederhana, investasi adalah salah satu alat untuk mewujudkan tujuan tujuan keuangan kita. Pada dasarnya, tujuan keuangan setiap orang berbeda beda. Sebut saja, seorang berusia 25 tahun tentu memiliki rencana dan cita cita yang berbeda dengan orang berusia 50 tahun. Berdasarkan tujuannya, investasi di bedakan menjadi investasi jangka panjang, menengah, dan investasi jangka pendek. Beda jangka waktu tentu beda strategi dan instrumen investasinya.

Jenis Investasi Berdasarkan Tujuannya

1. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek berlangsung antara kurang dari satu tahun hingga tiga tahun saja. Sebagai contohnya, seorang pemuda berusia 25 tahun berniat untuk menikah tiga tahun ke depan. Maka dia membutuhkan dana segar untuk menyelenggarakan pesta pernikahan yang tidak murah. Mengingat akan kebutuhan itu, maka pemuda tersebut di sarankan untuk berinvestasi di instrumen rendah risiko dalam antrian memiliki fluktasi nilai yang stabil, likuiditas yang tinggi sehingga mudah di konversikan dalam bentuk cash, serta bisa menghasilkan pendapat tetap. Beberapa instrumen yang di sarankan untuknya adalah deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara jangka pendek.

2. Investasi Jangka Menengah

Ketika seseorang memiliki tujuan finansial antara 3 hingga 10 tahun, maka hal ini bisa di sebut dengan investasi jangka menengah. Sebut saja, dalam lima tahun ke depan Bapak Budi harus mendaftarkan diri putranya ke sebuah universitas ternama di Jakarta. Maka Bapak Budi membutuhkan dana yang cukup besar untuk membayar uang pangkal serta semester I. Mengingat kebutuhan dananya di atas lima tahun, Bapak Budi bisa memilih instrumen dengan risiko sedikit lebih tinggi dari deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara, dengan harapan memperoleh imbalan hasil yang lebih tinggi.

3. Investasi Jangka Panjang

Ketika tujuan investasinya di atas 10 tahun, maka investasi ini sudah masuk dalam kategori jangka panjang. Tujuan tujuan investasi itu bisa berupa biaya pendidikan anak, biaya penyelenggaraan pesta pernikahan anak, pembelian aset ke anak cucu, dan dana pensiun. Semakin panjang periode investasi, makin fleksibel seseorang memilih instrumenya. Mereka bisa memilih instrumen dengan risiko rendah, moderat, tinggi, maupun instrumen yang tidak dapat di konversi dengan cepat.

Baca Juga : https://www.perdagangankabalor.id/

Cara Berinvestasi

Tidaklah sulit untuk berinvestasi, mengingat di era digital seperti saat ini, informasi mengenai instrumen investasi atau riset pasar sangatlah mudah di dapat. Namun, investasi tentu tidak bisa di lakukan secara sembarangan. Berikut adalah cara berinvestasi yang baik, agar bisa mewujudkan tujuan keuangan kita

1. Pastikan Kita Telah Sehat Secara Finansial

Sebelum berinvestasi, pastikan telah memiliki dana darurat yang ideal dan memiliki proteksi keuangan dengan memiliki jaminan kesehatan atau asuransi. Merencanakan keuangan untuk masa depan memang sangat penting. Namun jangan pernah sepelekan hal hal yang menjadi perhatian dan prioritas di masa kini. Tanpa dana darurat yang ideal, kita akan kesulitan dalam menghadapi risiko hilangnya pendpatan akibat PHK atau ketidakpastian ekonomi. Tanpa perlindungan kesehatan, kita juga bisa kehilangan dana yang cukup besar ketika harus berobat.

2. Tentukan Tujuan Terlebih Dulu

Ketahuilah tujuan tujuan keuangan yang ingin di capai dalam berbagai periode. Sebut saja untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tanpa tujuan yang jelas, maka proses investasi akan menjadi tidak terukur. Setelah menentukan tujuan, tentukan pula kebutuhan dana untuk merelasikannya. Kita bisa memulai proses investasi setelah memehami kebutuhan dana.

3. Kenali Profil Risiko

Setiap instrumen investasi memiliki karakteristik investasi yang berbeda beda, dan setiap investor juga memiliki profil risiko yang berbeda. Profil risiko bergantung kepada kemampuan dan kesediaan seseorang untuk menoleransikan risiko investasi. Investor konservatif cenderung menghindari instrumen dengan volatitas tinggi, dan investor agresif lebih berani mengambil risiko karena menghendak imbal hasil yang tinggi.

4. Kenali Risiko Sistematis dan Non-Sistematis Investasi

Bila profil risiko memiliki tolak ukur berupa kondisi psikis sang investor, ada pula risiko investasi yang tidak boleh luput dari investor. Dalam investasi, terdapat dua jenis risiko yaitu sistematis dan non-sistematis. Sistematis merupakan risiko yang sama sekali tak bisa di hindari dan diversifikasi, serta menyerang ke segala macam instrumen. Risiko tersebut bisa berupa risiko pasar. perubahan tingkat suku bunga, dan inflasi. Sementara itu risiko non sistematik di nyatakan sebagai risiko yang masih bisa di hindari dengan cara di versifikasi instrumen investasi. Risiko tersebut antara lain adalah, risiko bisnis, risiko likuiditas, dan risiko tuntutan hukum