Jenis Investasi untuk Pemula dan Tips Memulainya
Jenis Investasi untuk Pemula – Sebagai pemula, kamu harus memilih jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan, keuangan, dan target atau tujuan jangka panjang. Bukan hanya soal kemudahan dalam membeli instrumen investasinya, tapi juga prospeknya untuk beberapa tahun mendatang.
Investasi adalah bentuk rencana keuangan yang menghasilkan passive income. Namun, kamu harus tetap melakukannya dengan hati-hati.
Makanya, Bank Saqu punya rekomendasi jenis investasi yang dapat kamu pertimbangkan sebagai pemula dan tips mulai berinvestasi yang anti boncos.
Jenis Investasi bagi Pemula
Mengutip BankRate, berikut ada 5 jenis investasi menjanjikan untuk pemula.
1. Investasi Emas
Pertama adalah investasi emas yang saat ini cukup mudah dibeli. Kamu tidak perlu lagi membeli emas fisik di toko dan menyimpannya sendiri.
Saat ini sudah ada banyak aplikasi investasi emas yang memudahkanmu. Harga emas yang cenderung stabil dan terus naik dapat menjadi investasi jangka panjang.
Terlebih jika kamu memulai investasi dari usia muda, contoh pada awal kerja atau saat masih kuliah. Modalnya pun termasuk terjangkau hanya mulai dari Rp10.000. Kamu dapat menambah jumlah emas dan keuntungan setiap bulannya.
2. Deposito
Deposito adalah jenis simpanan berjangka yang hanya dapat di cairkan dalam masa waktu tertentu. Jangka waktu deposito yang di tawarkan bank juga berbeda-beda, mulai dari 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan. Karakteristik deposito antara lain:
- Saat jatuh tempo, deposito akan otomatis di perpanjang atau automatic roll over (ARO).
Saat kamu menarik deposito di masa akhir, dana yang di terima akan di potong pajak. - Mata uang yang di gunakan untuk menabung deposito adalah rupiah dan mata uang asing.
- Beberapa bank menawarkan deposito dengan suku bunga tinggi, bahkan hingga 6%, salah satunya adalah Bank Saqu.
Deposito Reguler Bank Saqu dapat kamu buka dengan setoran awal minimal Rp1.000.000, kamu sudah dapat menikmati hasil bunga besar. Penasaran? Yuk, klik di sini untuk pelajari tentang deposito Bank Saqu.
3. Investasi Reksa Dana
Dengan modal yang masih minim pun kamu bisa mulai investasi reksa dana. Reksa dana adalah jenis investasi yang mengumpulkan dana investor, lalu di kelola oleh manajer investasi ke berbagai instrumen seperti pasar uang, saham, dan obligasi.
Reksa dana juga membagi modal investasi sesuai profil risikomu, istilahnya di versifikasi. Kamu biasanya di minta untuk mengisi profil risiko untuk memahami preferensi dan tujuan investasimu. Setelah itu para manajer investasi akan mengelola modal untuk mendapatkan keuntungan paling optimal.
Baca Juga : Emas Antam & Logam Mulia, Manakah yang Lebih Cuan?
4. Investasi Saham
Meski punya risiko yang tinggi, investasi saham dapat memberikan hasil yang maksimal. Namun, untuk pemula, lebih baik memulai lewat virtual stock yang di sediakan aplikasi saham. Kamu dapat belajar cara kerja, juga kapan waktu beli dan jualnya.
5. Obligasi
Obligasi dapat kamu investasikan secara terpisah dari reksa dana. Investasi ini merupakan jenis surat utang berjangka panjang yang di terbitkan oleh perusahaan atau obligasi korporasi dan pemerintah atau SBN.
Imbal hasil atau kupon yang kamu terima dari obligasi biasanya setiap 3 hingga 6 bulan sekali. Perlu di ingat, obligasi hanya dapat di cairkan sesuai masa tenor, ya.
Tips Memulai Investasi bagi Pemula
Melansir Fortune, berikut adalah tips memulai investasi:
1. Tahu Tujuan Investasi
Pertama-tama kamu harus menentukan dulu tujuan kamu berinvestasi. Misalnya jika jangka pendek, berapa lama sampai kamu dapat untung? Apakah kamu siap dengan imbal hasil yang kecil?
Atau investasi hanya untuk mengembangkan modal yang nantinya akan di belikan sesuatu?
Sementara jika untuk jangka panjang, berapa lama durasinya? Besaran modal yang kamu punya? Jenis investasi apa yang dapat menguntungkan di masa depan?
2. Sesuaikan Dengan Keuangan
Tentunya jika kamu masih mahasiswa atau baru mulai merintis karier, keuangan pribadi tetap harus di perhatikan. Pilih investasi yang tidak mengganggu keuanganmu, pastikan kebutuhan primer, sekunder, tabungan, dan dana darurat terjaga.
3. Pahami Jenis Investasinya
Setelah tahu tujuan dan keuangan, maka kamu harus pahami jenis investasi yang cocok Lakukan riset mendalam mulai dari membaca berbagai sumber finansial, bertanya pada teman, hingga coba bangun relasi dengan pakar finansial di media sosial.
4. Diversifikasi Portofolio Investasi
Terakhir, jangan hanya investasi pada satu instrumen. Meski instrumen tersebut punya track record yang baik, tetap saja ada baiknya kamu membagi modal investasi pada beberapa hal. Contohnya adalah investasi emas, deposito, dan SBN.
Itulah berbagai jenis investasi bagi pemula. Salah satu investasi yang menjanjikan untuk pemula dan mudah di awasi adalah deposito. Nah, kamu dapat memulai investasi deposito bersama Bank Saqu.