Fakta Bakmi Jawa yang Mlekoh, Sejarah hingga Pakem Bumbunya

Fakta Bakmi Jawa – Bakmi Jawa dengan mie kenyal dan kaldu yang mlekoh punya fakta menarik di baliknya. Mulai dari sejarah kemunculannya hingga pakem bumbu yang gurih mlekoh. Pengaruh budaya kuliner China membuat banyak cita rasa asli Nusantara yang di kawinkan dengan bahan bahan makanan Chinese. Salah satunya mie yang banyak di sajikan sebagai bakmi Jawa dengan kuah kaldu yang mlekoh. Bakmi Jawa merupakan salah satu hidangan kebanggan orang Jawa, khususnya Yogyakarta dan sekitarnya, yang sudah populer. Bakmi Jawa dapat di temukan di berabgai kota kota di Indonesia hingga sebagian yang sudah berhasil melanglang buana ke berbagai penjuru dunia.

Di balik penyajian bakmi Jawa yang mlekoh nikmat ternyata ada beberapa fakta menarik untuk di kulik. Mulai dari kehadiran hidangan tersebut hingga rahasia pakem bumbunya yang menyajikan bakmi dengan kuah gurih nikmat.

Berikut 5 Fakta Bakmi Jawa Yang Di Rangkum Melalui Berbagai Sumber

1. Disajikan Sejak Era Kolonial

Menelusuri perjalanan para nenek moyang, di temukana bahwa bakmi Jawa telah populer sejak zaman kolonialisme Belanda pada Hindia Belanda. Bermula dari banyaknya restoran bergaya Belanda di tanah Jawa yang menyajikan roti dan pasta ternyata hidangan tersebut tak cocok bagi lidah pribumi.

Beberapa orang asli Jawa kemudian berinisiasi untuk menciptakan tempat makan yang menyajikan perpaduan makanan Jawa dan Barat. Akhirnya tercetusnya hidangan bakmi Jawa yang di sambut baik oleh penduduk asli maupun orang Belanda pada saat itu.

Baca Juga : 8 Jus Pembakar Lemak yang Membantu Menurunkan Berat Badan

2. Penjual Bakmi Jawa Tertua

Seiring perkembangan zaman, bakmi Jawa kemudian lebih berkembang pesat di Yogyakarta. Banyak bermunculan para penjual dan koki koki yang memasak bakmi Jawa di Yogyakarta. Adalah Bakmi Jowo Pak Pele yang bahkan tercatat sebagai penjual bakmi Jawa tertua di Yogyakarta dan sudah berjualan sejak 1950an. Racikan pak Pele dari awal ia berjualan hingga sekarang konon tak berubah sama sekali. Tangan pak Pele meracik bakmi Jawa tak lepas peran dalam mempopulerkan bakmi Jawa. Sampai sekarang banyak wisatawan yang jika hendak mencicipi bakmi Jawa merasa harus datang langsung ke Bakmi Jowo Pak Pele.

3. Variasi Bakmi Jawa

Bakmi Jawa tidak hanya yang di sajikan dengan kuah kaldu gurih segar. Tetapi ada beberapa varian bakmi Jawa yang juga enak dan cocok untuk menyesuaikan selera konsumennya. Pertama ada bakmi Jawa nyemek yang identik dengan kuahnya hanya sedikit dan kental, pada variasi ini rasa gurihnya lebih ‘nendang’. Sementara pada varian bakmi godhog kuahnya lebih banyak, rasa kaldu yang gurih tetapi lebih lembut dan hangat membuat waktu menyantapnya lebih menenangkan.

4. Cara Memasaknya yang Terus Berkembang

Aslinya bakmi Jawa di masak menggunakan tungku arang dan wajan tradisional. Proses memasaknya menggunakan tungku arang ini yang menghasilkan ciri khas aroma smokey dari bakmi Jawa. Seiring berjalannya waktu, tungku arang yang sulit di cari pada beberapa daerah tertentu membuat penjual bakmi Jawa memutar otak untuk menggantinya. Walaupun sapai sekarang masih banyak penjual bakmi Jawa yang menggunakan arang, tetapi sebagian lainnya telah menggunakan kompor modern.

5. Racikan Bumbu Khas Bakmi Jawa

Pada pekenya, bakmi Jawa harus memiliki kuah yang putih keruh dengan rasa gurih menohok. Untuk mendapatkan cita rasa ini ada beberapa bahan yang tak boleh di lewatkan sebagai bumbu halusnya. Bawang putih, merica butir, kemiri, jahe, dan kaldu ayam bubuk menjadi dasar untuk kemudian di lengkapi dengan bahan lainnya. Selain itu penggunaan telur bebek juga penting untuk pembuatan seporsi bakmi jawa. Telur bebek memberikan rasa gurih tambahan yang alami sekaligus memberikan konsistensi yang pas pada kaldunya. Berbeda dengan telur ayam yang rasanya tak terlalu gurih dan membuat kaldu bakmi Jawa akan tetap cair atau encer.